Sebagian Ahli bijak mengambil Empat kalimat dari Empat buah
Kitab Suci, yaitu
1.
Dari Kitab Taurat: “ Barangsiapa ridha dengan
rizki yang telah Alloh berikan, maka ia akan tenang di dunia dan akhirat”.
Benar sekali isi kandungan kalimat ini,
ketika kita ridha dengan rezeki yang Alloh berikan baik itu sedikit ataupun
banyak maka kita akan tetap mensyukurinya dan buah dari kesyukuran itulah yang
nantinya menjadikan hati kita menjadi bahagia. Ketika kita ridha dengan rezeki
yang Alloh berikan maka tidak akan ada kegelisahan, ketakutan, atau
kekhawatiran dalam hati kita disaat rezeki yang kita dapatkan itu sedikit, yang
ada hanyalah rasa syukur atas apa yang diberikan Alloh. Dan ketika kita ridha dengan Rezeki yang
Alloh berikan maka tidak akan ada lagi rasa tamak, tidak puas, merasa kurang,
bahkan rasa iri terhadap rezeki orang lain, yang ada hanyalah limpahan rasa
syukur kepada Sang Pemberi Rezeki Alloh SWT. Sedikit atau banyaknya rezeki yang
kita dapatkan bukanlah sebuah jaminan dari kebahagiaan. Rasa syukurlah yang
akan membawa kita kedalam lautan kebahagiaan didunia dan akherat.
Banyak sekali kita jumpai orang – orang
yang dilimpahi banyak harta tetapi justru harta itu tidak sama sekali membawa
kebahagiaan kepada mereka malah sebaliknya, harta membawa mereka terhadap rasa
cemas, takut kehilangan, sifat kikir, bahkan menjadi penyebab lalainya mereka
dari ibadah dan jauh dari Alloh. Kenapa demikian? Mungkin karna mereka tidak
ridha atas apa yang Alloh berikan. Selalu merasa kurang, selalu merasa tidak
puas yang akhirnya rezeki itu tidak membawa mereka kedalam lautan kebahagian
malah sebaliknya rezeki itu menjerumuskan mereka kedalam jurang kehancuran.
Naudzubillah!!
Tetapi tak sedikit juga kita jumpai orang –
orang yang berpenghasilan pas – pasan malah terkadang kurang tetapi terlihat
jelas dalam senyum mereka, senyum – senyum kebahagian, senyum – senyum rasa
ridho atas apa yang mereka dapatkan, dan senyum – senyum ketulusan. Inilah
barangkali contoh dari orang – orang yang selalu ridho atas rezeki yang Alloh
berikan.
Ingatlah saudaraku, rezeki Alloh telah
mengaturnya tinggal bagaimana kita menjemput rezeki itu apakah dengan cara yang
Halal atau dengan cara yang Haram dan bagaimana kita menerima rezeki itu dengan
rasa syukur atau rasa kufur dan tidak puas. Ingatlah Firman Alloh dalam Surah
Ibrahim yang intinya ketika kita bersyukur maka rezeki kita akan
dilipatgandakan, tetapi sebaliknya ketika kita kufur terhadap rezeki Alloh maka
tunggulah Adzab yang sangat pedih.
2.
Dari Kitab Injil: “Barang siapa dapat menundukan
syahwatnya, maka ia menjadi orang yang mulia di dunia dan akherat”.
Ketika kita memerangi musuh – musuh Alloh
atau orang – orang kafir, tentunya itu
sangat mudah untuk dilakukan karna telah jelas ada dihadapan kita. Tetapi
bagaimana yang akan kita perangi itu justru diri kita sendiri. Sanggupakah kita
memeranginya. Rasululloh SAW pernah pernah bersabda bahwa Jihad yang paling
utama itu ialah Jihad melawan hawa nafsu. Memang benar apa yang telah dikatakan
Rasul tersebut. Bayangkan bagaimana bias kita memerangi orang – orang kafir,
kalau diri kita tidak ada keinginan untuk memeranginya. Kenapa tidak ada
keinginan karan hawa nafsu kita melarangnya. Jadi sebelum kita memerangi orang
– orang kafir perangi dulu lah hawa nafsu kita, kendalikan hawa nafsu kita, dan
rubahlah hawa nafsu kita menjadi nasfu mutmainah yang menetramkan, yang membawa
kita pada ketenangan dan kebaikan. Sulit itu pasti dan pastinya lebih sulit
dari memerangi musuh – musuh Alloh. Tapi tidak ada kata mustahil bila kita
memang bersungguh – sunguh, banyak cara bagi kita untuk mengendalikan hawa
nafsu kita salah satuya dengan berpuasa. Puasa adalah salah satu cara yang
efektif dalam mengendalikan hawa nafsu, selain puasa ada juga cara yang lain
untuk mengendalikan hawa nafsu yaitu dengan banyak bertakziyah kepada yang
telah meninggal, dengan begitu kita akan selalu mengingat mati dan nafsu kita
juga akan lebih terkendali sedikit demi sedikit.
Berbicara tentang kemulian orang yang
menjaga syahwatnya diceritakan ada seorang pemuda yang tampan rupawan juga
berahlak karimah sehingga membuat kaum hawa banyak yang tergila – gila (jatuh
cinta) pada pemuda tersebut. Hingga suatu waktu ketika dia sedang berjalan dan
lewat pada sebuah rumah, dia mendengar teriakan seorang wanita minta tolong
dari dalam rumah tersebut, tanpa menunggu lama dia langsung berlari kedalam
untuk memberi pertolongan kepada wanita tersebut. Tetapi, ketika dia berada di
dalam rumah alangkah terkejutnya ia ternyata wanita tersebut hanya berpura –
pura meminta tolong dan berteriak hanya untuk mencari perhatian si pemuda dan
untuk menjebak si pemuda itu untuk masuk kedalam rumah nya. Si wanita itu
menutup dan mengunci rumahnya dan
meminta si pemuda untuk memuaskan hawa nafsunya. Jelas si pemuda itupun
menolak ajakan dari wanita tersebut. Tetapi si wanita itu malah mengancam si
pemuda apabila dia tidak melayaninya maka dia akan berteriak meminta tolong
pada oranglain bahwa dia akan di perkosa oleh si pemuda tersebut. Mendengar
ancaman tersebut si pemuda pun merasa takut dan diapun akhirnya menyanggupi
ajakan dari si wanita itu. Tetapi sebelum si pemuda itu melayani si wanita
tersebut, si pemuda mohon izin kepada dia untuk membersihkan badanya terlebih
dahulu. Si wanita itupun mengabulakan permohonan dari si pemuda tersebut, lalu
si pemuda itupun masuk kedalam kamar mandi, didalam kamar mandi dia bukanya
membersihakan badanya tetapi malah berpikir untuk bagaimana caranya agar
terlepas dari jebakan si wanita itu. Tak
lama kemudian si pemuda itupun menemukan sebuah ide, dia melumuri seluruh
badanya dengan kotoran kemudian dia keluar dan menemui si wanita tersebut.
Alangkah kaget dan jijiknya si wanita itu ketika melihat si pemuda yang tadi
tampan dan bersih itu kini berlumur kotoran dan bau. Yang akhirnya niat si
wanita untuk berzina dengan si pemuda itupun ia urungkan karna merasa jijik. Si
pemuda itupun di usirnya dengan mengatakan bahwa si pemuda itu gila. Betapa
senang dan bersyukurnya dia ketika di selamat dari perangkap dosa wanita tersebut.
Dia berlari keluar rumah dengan badan berlumur kotoran, tapi apa yang terjadi,
bukanlah bau busuk yang keluar dari tubuh sipemuda itu, tetapi wangi harum yang
terpanjar dari tubuh si pemuda tersebut meskipun badanya dpenuhi dengan
kotoran. Masya Alloh, begitulah salah satu gambaran kemuliaan orang – orang
yang mampu menundukan hawa nafsunya dan mampu menundukan syahwatnya.
3.
Dari Kitab Zabur: “Barang siapa merasa cukup
sehingga tidak mengharapkan pemberian oranglain, maka dia akan selamat di dunia
dan akherat”
Merasa cukup berarti Qana’ah. Wahab bin
Munabbih Al – Yamani R.A berkata: “ dalam Kitab Taurat tertulis :
1.
Orang yang rakus adalah fakir, meskipun ia
memiliki seluruh kekayaan dunia,
2.
Orang yang taat kepada Alloh akan di taati
manusia, meskipun ia seorang budak,
3.
Orang yang qana’ah adalah kaya, sekalipun ia
sering kelaparan.
Dikisahkan bahwa ada seorang
tawanan wanita muslimah melarikan diri dari penjara orang kafir. Ia berjalan
sepanjang 200 farsakh ( 1 farsakh kurang lebih 8 Km) dan tidak memakan apa –
apa. Selanjutnya, ia ditanya bagaimana bias berjalan sekian jauhnya tanpa
makan. Ia lantas menjawab “ setelah aku lapar, aku membaca Surat Al – Ikhlas
sebanyak tiga kali.
4.
Dari Kitab Al – Qur’an: “Barang siapa yang dapat
memelihara lisan nya, maka dia akan selamat di dunia dan akherat”.
Memeliraha lisan artinya menjaga dari kata
yang tidak ada manfaatnya. Rasululloh SAW bersabda “ barang siapa yang beriman
kepada Alloh dan Hari Akhir berkatalah yang baik atau diam”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar