Membentuk Pribadi - pribadi Muslim yang Berilmu dan Beriman Sempurna Berdasarkan Al - Qur'an dan Sunnah Rasul yang Nyata -

Jumat, 21 September 2012

Empat Kalimat Pilihan Ahli Bijak


Sebagian Ahli bijak mengambil Empat kalimat dari Empat buah Kitab Suci, yaitu
1.       Dari Kitab Taurat: “ Barangsiapa ridha dengan rizki yang telah Alloh berikan, maka ia akan tenang di dunia dan akhirat”.
Benar sekali isi kandungan kalimat ini, ketika kita ridha dengan rezeki yang Alloh berikan baik itu sedikit ataupun banyak maka kita akan tetap mensyukurinya dan buah dari kesyukuran itulah yang nantinya menjadikan hati kita menjadi bahagia. Ketika kita ridha dengan rezeki yang Alloh berikan maka tidak akan ada kegelisahan, ketakutan, atau kekhawatiran dalam hati kita disaat rezeki yang kita dapatkan itu sedikit, yang ada hanyalah rasa syukur atas apa yang diberikan Alloh.  Dan ketika kita ridha dengan Rezeki yang Alloh berikan maka tidak akan ada lagi rasa tamak, tidak puas, merasa kurang, bahkan rasa iri terhadap rezeki orang lain, yang ada hanyalah limpahan rasa syukur kepada Sang Pemberi Rezeki Alloh SWT. Sedikit atau banyaknya rezeki yang kita dapatkan bukanlah sebuah jaminan dari kebahagiaan. Rasa syukurlah yang akan membawa kita kedalam lautan kebahagiaan didunia dan akherat.
Banyak sekali kita jumpai orang – orang yang dilimpahi banyak harta tetapi justru harta itu tidak sama sekali membawa kebahagiaan kepada mereka malah sebaliknya, harta membawa mereka terhadap rasa cemas, takut kehilangan, sifat kikir, bahkan menjadi penyebab lalainya mereka dari ibadah dan jauh dari Alloh. Kenapa demikian? Mungkin karna mereka tidak ridha atas apa yang Alloh berikan. Selalu merasa kurang, selalu merasa tidak puas yang akhirnya rezeki itu tidak membawa mereka kedalam lautan kebahagian malah sebaliknya rezeki itu menjerumuskan mereka kedalam jurang kehancuran. Naudzubillah!!
Tetapi tak sedikit juga kita jumpai orang – orang yang berpenghasilan pas – pasan malah terkadang kurang tetapi terlihat jelas dalam senyum mereka, senyum – senyum kebahagian, senyum – senyum rasa ridho atas apa yang mereka dapatkan, dan senyum – senyum ketulusan. Inilah barangkali contoh dari orang – orang yang selalu ridho atas rezeki yang Alloh berikan.
Ingatlah saudaraku, rezeki Alloh telah mengaturnya tinggal bagaimana kita menjemput rezeki itu apakah dengan cara yang Halal atau dengan cara yang Haram dan bagaimana kita menerima rezeki itu dengan rasa syukur atau rasa kufur dan tidak puas. Ingatlah Firman Alloh dalam Surah Ibrahim yang intinya ketika kita bersyukur maka rezeki kita akan dilipatgandakan, tetapi sebaliknya ketika kita kufur terhadap rezeki Alloh maka tunggulah Adzab yang sangat pedih.
2.       Dari Kitab Injil: “Barang siapa dapat menundukan syahwatnya, maka ia menjadi orang yang mulia di dunia dan akherat”.
Ketika kita memerangi musuh – musuh Alloh atau orang – orang kafir,  tentunya itu sangat mudah untuk dilakukan karna telah jelas ada dihadapan kita. Tetapi bagaimana yang akan kita perangi itu justru diri kita sendiri. Sanggupakah kita memeranginya. Rasululloh SAW pernah pernah bersabda bahwa Jihad yang paling utama itu ialah Jihad melawan hawa nafsu. Memang benar apa yang telah dikatakan Rasul tersebut. Bayangkan bagaimana bias kita memerangi orang – orang kafir, kalau diri kita tidak ada keinginan untuk memeranginya. Kenapa tidak ada keinginan karan hawa nafsu kita melarangnya. Jadi sebelum kita memerangi orang – orang kafir perangi dulu lah hawa nafsu kita, kendalikan hawa nafsu kita, dan rubahlah hawa nafsu kita menjadi nasfu mutmainah yang menetramkan, yang membawa kita pada ketenangan dan kebaikan. Sulit itu pasti dan pastinya lebih sulit dari memerangi musuh – musuh Alloh. Tapi tidak ada kata mustahil bila kita memang bersungguh – sunguh, banyak cara bagi kita untuk mengendalikan hawa nafsu kita salah satuya dengan berpuasa. Puasa adalah salah satu cara yang efektif dalam mengendalikan hawa nafsu, selain puasa ada juga cara yang lain untuk mengendalikan hawa nafsu yaitu dengan banyak bertakziyah kepada yang telah meninggal, dengan begitu kita akan selalu mengingat mati dan nafsu kita juga akan lebih terkendali sedikit demi sedikit.
Berbicara tentang kemulian orang yang menjaga syahwatnya diceritakan ada seorang pemuda yang tampan rupawan juga berahlak karimah sehingga membuat kaum hawa banyak yang tergila – gila (jatuh cinta) pada pemuda tersebut. Hingga suatu waktu ketika dia sedang berjalan dan lewat pada sebuah rumah, dia mendengar teriakan seorang wanita minta tolong dari dalam rumah tersebut, tanpa menunggu lama dia langsung berlari kedalam untuk memberi pertolongan kepada wanita tersebut. Tetapi, ketika dia berada di dalam rumah alangkah terkejutnya ia ternyata wanita tersebut hanya berpura – pura meminta tolong dan berteriak hanya untuk mencari perhatian si pemuda dan untuk menjebak si pemuda itu untuk masuk kedalam rumah nya. Si wanita itu menutup dan mengunci rumahnya dan  meminta si pemuda untuk memuaskan hawa nafsunya. Jelas si pemuda itupun menolak ajakan dari wanita tersebut. Tetapi si wanita itu malah mengancam si pemuda apabila dia tidak melayaninya maka dia akan berteriak meminta tolong pada oranglain bahwa dia akan di perkosa oleh si pemuda tersebut. Mendengar ancaman tersebut si pemuda pun merasa takut dan diapun akhirnya menyanggupi ajakan dari si wanita itu. Tetapi sebelum si pemuda itu melayani si wanita tersebut, si pemuda mohon izin kepada dia untuk membersihkan badanya terlebih dahulu. Si wanita itupun mengabulakan permohonan dari si pemuda tersebut, lalu si pemuda itupun masuk kedalam kamar mandi, didalam kamar mandi dia bukanya membersihakan badanya tetapi malah berpikir untuk bagaimana caranya agar terlepas dari jebakan si wanita  itu. Tak lama kemudian si pemuda itupun menemukan sebuah ide, dia melumuri seluruh badanya dengan kotoran kemudian dia keluar dan menemui si wanita tersebut. Alangkah kaget dan jijiknya si wanita itu ketika melihat si pemuda yang tadi tampan dan bersih itu kini berlumur kotoran dan bau. Yang akhirnya niat si wanita untuk berzina dengan si pemuda itupun ia urungkan karna merasa jijik. Si pemuda itupun di usirnya dengan mengatakan bahwa si pemuda itu gila. Betapa senang dan bersyukurnya dia ketika di selamat dari perangkap dosa wanita tersebut. Dia berlari keluar rumah dengan badan berlumur kotoran, tapi apa yang terjadi, bukanlah bau busuk yang keluar dari tubuh sipemuda itu, tetapi wangi harum yang terpanjar dari tubuh si pemuda tersebut meskipun badanya dpenuhi dengan kotoran. Masya Alloh, begitulah salah satu gambaran kemuliaan orang – orang yang mampu menundukan hawa nafsunya dan mampu menundukan syahwatnya.
3.       Dari Kitab Zabur: “Barang siapa merasa cukup sehingga tidak mengharapkan pemberian oranglain, maka dia akan selamat di dunia dan akherat”
Merasa cukup berarti Qana’ah. Wahab bin Munabbih Al – Yamani R.A berkata: “ dalam Kitab Taurat tertulis :
1.       Orang yang rakus adalah fakir, meskipun ia memiliki seluruh kekayaan dunia,
2.       Orang yang taat kepada Alloh akan di taati manusia, meskipun ia seorang budak,
3.       Orang yang qana’ah adalah kaya, sekalipun ia sering kelaparan. 
Dikisahkan bahwa ada seorang tawanan wanita muslimah melarikan diri dari penjara orang kafir. Ia berjalan sepanjang 200 farsakh ( 1 farsakh kurang lebih 8 Km) dan tidak memakan apa – apa. Selanjutnya, ia ditanya bagaimana bias berjalan sekian jauhnya tanpa makan. Ia lantas menjawab “ setelah aku lapar, aku membaca Surat Al – Ikhlas sebanyak tiga kali.
4.       Dari Kitab Al – Qur’an: “Barang siapa yang dapat memelihara lisan nya, maka dia akan selamat di dunia dan akherat”.
Memeliraha lisan artinya menjaga dari kata yang tidak ada manfaatnya. Rasululloh SAW bersabda “ barang siapa yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhir berkatalah yang baik atau diam”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar