Membentuk Pribadi - pribadi Muslim yang Berilmu dan Beriman Sempurna Berdasarkan Al - Qur'an dan Sunnah Rasul yang Nyata -

Kamis, 27 September 2012

4 Manusia menurut Imam Ghazali

Menurut Imam Ghazali ada empat jenis kelompok manusia bila dilihat dari kesuksesanya:
1. manusia yang sukses di dunia dan sukses di akherat.
kelompok inilah yang mungkin kita harapkan, kita bisa sukses didunia dan di akherat. di dunia kita serba berkecukupan, di hormati, mempunyai keluarga yang sakinah ilmu yang luas, karir yang naik dan sebagainya yang menjadi indikator kesusesan di dunia, tetapi disamping itu kita tidak pula meninggalakan agama, kita tetap beribadah kepada Alloh, menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala apa yang di larang Nya. intinya meskipun kita mencari dunia tetapi kita tetap tidak meninggalkan agama, agama selalu dibawa dan di jadikan aturan hidup. alangkah indahnya manusia seperti itu. di dunia kita mendapatkan segalanya teatpi dunia itupun tidak membuatnya lupa akan akherat.
bagaimana caranya kita mendapatkan itu? ada sebuah hadist Rasul SAW yang menyebutkan bahwa bila kita menginginkan dunia  maka kuncinya dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akherat maka kuncinya juiga dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka kuncinya dengan ilmu. hadist itu sesuai dengan Firman Alloh Surah al - mujadalah :11 yang artunya sebagai berikut "niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan".
dengan ilmulah kita akan mendapatkan keduanya, sukses dunia dan sukses di akherat. ketika Alloh meninggikan derajat kitalah itu artinya Kesuksesan yang sebenarnya.
2. manusia yang sukses di dunia tetapi tidak sukses di akherat.
kelompok manusia yang kedua menurut Imam Ghazali ialah mereka yang di dunia sukses tetapi di akherat celaka, mereka itu yang di dunia selalu disibukan dalam mengejar dunia tetapi lupa dalam mengejar akherat- mengejar akherat. mereka itulah yang terus menerus menikatkan karir di dunia tetapi lupa mengejar derajat untuk di akherat, mereka itulah yang terjajah oleh dunia. apalah artinya kita memeliki banyak harta di dunia, mobil yang banyak dan keluaran terbaru, rumah yang megah, istri yang banyak, tanah yang luas, ternak yang banyak, kalo kita tidak pernah shalat, kalau dengan harta itu kita tidak pernah mengeluarkan zakat dan shadaqah, tentunya semua itu akan sia - sia pada akhirnya. harta yang kita kumpulkan rumah yang kita hias, keluarga dan anak - anak yang kita besarkan hanya akan menjadi beban amanah yang nantinya harus dipertanggung jawabkan. ingatlah akan sebuah sabda rasul yang mengatakan bahwasanya Dunia hanyalah permainan belaka. 
3. manusia yang tidak sukses di dunia tetapi sukses di akherat.
bersabarlah bagi kita yang tidak mempunyai apa - apa di dunia, bagi kita yang hidupnya penuh dengan kekurangan dan keterbatasan. karna sesungguhnya kebahagian itu bukan di ukur dari sedikit banyaknya harta, tidak di ukur dari tinggi rendahnya jabatan dan pendidikan kita, dan tidak di ukur dari terhormat atau tidak nya keluarga kita. tetapi kebahagian ada di karnakan rasa syukur dan ikhlas kita akan semua ketetapan Alloh. kebahagian muncul dari ke ikhlasan kita menjalankan semua perintah Alloh dan menjauhi larangan Nya. kebahgian kita muncul dari Ketaqwaan kita. inilah mereka - mereka yang mungkin di dunia belum mendapatkan semuanya malah serba kekurangan tetapi dengan bekal ketaqwaanya yang membawa mereka mendapat kebahgiaan di akherat kelak. yakinlah rencana Alloh bagi kita pasti lebih indah.
4. manusia yang tidak sukses di dunia dan tidak sukses di akherat.
kelompok manusia terakhir ini bisa dibilang kelompok yang paling celaka atau menurut orang sunda di sebut "cilaka duabeulas". karna kenapa, selain di dunia dia hidup miskin, fakir, dan tidak punya apa - apa, dia juga malas beribadah, jarang membaca Al - qur'an. mereka inilah mungkin yang di sebut kafir miskin. naudzubillah. 
sekarang tinggalah kita memilih mau menjadi manusia yang manakah kita? kita ini ialah makhluk Mukhayar atau makhluk yang diberi pilihan tidak seperti malaikat yang taken for granted.
semoga kita benar - benar bijak memilih.
wallohu A'lam.
Billahie Fie Sabilil Haq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar